pengorbanan seorang ibu u anaknya
bu mana yang tidak sayang pada buah hatinya? seorang ibu bernama
Stacie Crimm rela memilih dirinya tidak menjalani kemoterapi agar bisa
menyelamatkan bayi nya, namun sayangnya dia meninggal 3 hari setelah
memeluk bayi nya. berikut kisah lengkapnya via detikhealth.
Selama bertahun-tahun Stacie Crimm mengira dirinya tidak subur
karena sulit punya anak. Hingga akhirnya ia bisa hamil saat berusia 41
tahun. Namun selama hamil ia terkena kanker kepala dan leher stadium
lanjut. Demi menyelamatkan nyawa sang bayi yang sangat diinginkannya
Stacie menolak kemoterapi. Stacie tak ingin efek negatif kemoterapi
berimbas ke bayi yang dikandungnya. Tapi akibat menolak kemoterapi,
tubuhnya menjadi sangat lemah selama masa kehamilan.
Stacie merasakan ada kondisi yang serius di tubuhnya setelah
beberapa minggu kehamilannya. Ia mulai merasakan kekhawatiran serius
karena sering mengalami sakit kepala parah, penglihatan ganda dan juga
tremor yang melanda setiap inci tubuhnya.
Akhirnya pada bulan Juli ia memeriksakan diri ke dokter dan hasil CT
scan menunjukkan ia menderita kanker kepala dan leher stadium lanjut.
Saat itu ia harus memutuskan untuk memilih antara hidupnya atau bayi
yang dikandungnya. Saat itu ia menolak melakukan perawatan kemoterapi
agar bayinya tetap hidup.
“Ia mulai menceritakan kekhawatirannya pada saya, ia bilang khawatir
tentang bayi ini, tapi berharap bisa hidup cukup lama untuk memiliki
bayi ini. Jika terjadi sesuatu padanya maka rawatlah anak ini,” ujar
Ray Phillips, kakak Stacie seperti dikutip dari Dailymail, Kamis
(20/10/2011).
Sebulan setelah didiagnosa kanker, pada 16 Agustus 2011, Stacie
ambruk dan langsung dibawa ke OU Medical Center di Oklahoma City.
Dokter mengatakan tumor telah membungkus sekitar batang otaknya. Dua
hari kemudian detak jantung bayi yang dikandungnya mulai menurun dan
jantung Stacie berhenti berdetak.
Dokter dan para perawat memutuskan untuk melakukan operasi caesar agar
bisa menyelamatkan nyawa sang bayi. Stacie mampu bertahan 5 bulan sejak
dinyatakan kanker sebelum akhirnya dipaksa untuk melahirkan bayinya
secara prematur melalui caesar. Bayi itu diberi nama Dottie Mae yang
memiliki berat 0,93 Kg.
Bayi Dottie Mae akhirnya selamat dilahirkan dengan berat badan lebih
rendah dibandingkan rata-rata berat bayi lainnya sehingga harus
ditempatkan ke ruang khusus perawatan intensif neonatal. Sedangkan
Stacie yang kondisinya makin melemah harus dibawa ke ruang perawatan
intensif lainnya.
“Suster mengatakan bahwa Stacie sedang sekarat, napasnya terengah-engah dan tubuhnya sedang melawan kematian,” ungkap Ray.
Stacie harus berjuang agar bisa tetap hidup dengan bantuan
ventilator dan obat penenang selama beberapa hari. Saat itu masih ada
harapan baginya untuk hidup. Namun kanker yang diderita telah membuat
salah satu matanya makin sulit melihat dan menghancurkan otot.
Kanker itu juga telah melumpuhkan tenggorokannya sehingga jika ia
berbicara, kata-katanya tidak bisa dimengerti. Tumornya juga telah
menyebar ke otak yang membuat ia sering tidak sadar dan bahkan tidak
mampu menandatangani akte kelahiran Dottie Mae.
Saat itu Stacie sangat lemah untuk bisa menemui bayinya di ruang
perawatan khusus. Dan sang bayi pun terlalu lemah untuk dibawa ke ruang
perawatan ibunya karena masih menggunakan alat-alat perawatan neonatal.
Kedua kondisi ini tidak memungkinkan bagi keduanya untuk bertemu.
“Saya merasa tidak berdaya, saya ingin sekali membantunya dan
melakukan apapun agar ia bisa bertemu dengan bayinya. Tapi mereka
mengatakan tidak mungkin baginya untuk melihat sang buah hatinya,” ujar
Ray.
Pada 8 September 2011, jantung Stacie berhenti bernapas tapi ia
berhasil hidup kembali. Staf rumah sakit mengatakan pada keluarga bahwa
ia sudah sangat dekat dengan kematian. Tapi Stacie belum sekalipun
menatap mata biru bayi kecilnya dan mencium bayi yang berhasil
diselamatkannya.
Hingga akhirnya perawat Agi Beo meminta tim medical centre’s
neonatal transport untuk menggunakan perawatan bayi yang bisa
dipindahkan agar bisa mendekatkan bayi Dottie ke ibunya. Kereta
perawatan bayi Dottie kemudian dibawa ke ruangan ibunya dengan begitu
jika dikeluarkan sebentar bayi Dottie bisa langsung dikembalikan ke
kotak bayinya.
Ketika bayi Dottie didekatkan, mata Stacie terbuka dan ia mulai
melihat sekitarnya untuk menemukan sang buah hati. Para perawat dengan
segera meletakkan bayi Dottie di dada kanan ibunya. Keduanya saling
menatap satu sama lain selama beberapa menit.
“Tidak ada yang mengatakan apa-apa pada saat itu. Saya bilang pada
adikku bahwa ia telah melakukan suatu hal yang indah dan ini adalah
momen yang sempurna,” ungkap Ray.
Setelah melihat dan menggendong bayinya, 3 hari kemudian Stacie
meninggal dunia karena kondisinya memburuk. Saat ini bayi Dottie
tinggal dengan Ray bersama istrinya Jennifer dan keempat anaknya di
Oklahoma City.
Sungguh Kisah ini sangat menyentuh hati.. betapa besar pengorbanan
seorang ibu bagi anaknya.. demi anaknya ibu ini rela meski harus
kehilangan nyawanya…