Senin, 30 Desember 2013

badai filipina

Ribuan Nyawa Terenggut Akibat Badai Topan Filipina

Filipina luluh lantak akibat badai "Haiyan" yang mengamuk sejak dua hari lalu. Ratusan ribu penduduk kehilangan tempat tinggal, diperkirakan sekitar 10.000 orang meninggal di provnsi Leyte.
Penyaluran bantuan masih tersendat dua hari setelah badai "Haiyan" di Filipina.Kerusakan pada infrastruktur utama memperlambat penyaluran bantuan.
Sedikitnya 10.000 korban tewas tercatat di povinsi Leyte. Sementara di pulau Samar sekitar 300 orang tewas dan 2000 lainnya masih dinyatakan hilang.
"Haiyan" salah satu badai terparah dalam catatan meteorologi mengamuk sejak Jumat di Leyte dan Samar. 800.000 penduduk sempat dievakuasi, lebih dari satu juta orang kehilangan tempat tinggal.
Korban badai Haiyan
Penyaluran bantuan hingga kini masih tersendat menyusul kerusakan parah pada bandar udara, pelabuhan dan jalan-jalan utama. Tim penyelamat berusaha mencapai korban dengan berjalan kaki atau menggunakan sepeda motor. Makanan dan air minum langka. Mayat-mayat dibiarkan di pingir jalan, cuma ditutupi seadanya dengan kain terpal.
Pulau-pulau terluar hingga berita ini diturunkan masih terisolasi dari dunia luar. Menteri Dalam Negeri Mar Roxas menyebut bencana ini sebagai tragedi kemanusiaan terbesar dalam sejarah Filipina.
"Kerusakan parah di Tacloban"
Palang Merah Internasional melaporkan, kerusakan di kota Tacloban mencapai 80 persen. Menara dan bandar udara hancur. Beruntung pesawat militer masih bisa mendarat di landasan yang sebagian belum dibersihkan. "Kerusakannya sangat parah," kata Jericho Petilla, bekas gubernur Leyte kepada salah satu stasiun radio nasional.
Kerusuhan dan penjarahan merajalela di pusat kota. "Toko-toko dijarah dan penduduk berusaha merusak mesin ATM," kata Roger Marcado, Gubernur Provinsi Leyte Selatan yang terletak bersebelahan.
Kerusakan akibat badai Haiyan
Penjarahan terhadap pusat-pusat pertokoan juga terjadi di kota Tagliban, menurut laporan stasiun berita ANC. Sebagian besar aparat keamanan kehilangan harta bendanya dan sebab itu meninggalkan tugas, kata jurubicara kepolisian Reuben Sindac. 120 petugas diterbangkan dari Manila ke lokasi bencana untuk menjaga keamanan.
Presiden Benigno Aquino yang sempat berukunjung ke lokasi bencana mengritik pemerintah lokal lantaran tidak cukup mempersiapkan diri kendati telah mendapat peringatan dini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar