Pembatalan kunjungan tersebut, menurut Joyce, dipicu oleh dibekukannya negosiasi bisnis oleh BUMN perkebunan, PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI). Sebagai Menteri Pertanian, Joyce menyatakan mendukung investasi asing ketika hal itu sesuai dengan kepentingan nasional. "Ini adalah masalah perusahaan itu sendiri (RNI) untuk memutuskan pilihan investasi mereka," kata dia.
Sebelumnya, pada Kamis pekan lalu, Presiden Direktur PT RNI Ismed Hasan Putro menyatakan akan menunda semua proses negosiasi bisnisnya dengan pemerintah maupun swasta Australia. Hal ini, menurut dia, adalah dampak dari memanasnya hubungan diplomatik kedua negara setelah kasus penyadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan beberapa pejabat tinggi Indonesia oleh Badan Intelijen Australia (DSD). "RNI menghentikan sementara proses ekspansi bisnis ke Australia dan impor sapi," kata Ismed saat itu.
Menurut Ismed, proses negosiasi bakal dilanjutkan ketika situasi kembali kondusif. "Ini penghormatan atas mertabat Republik Indonesia," ujarnya. Ia mengatakan, awalnya RNI berencana membuka 25 ribu hektare lahan peternakan sapi di Australia. Sebelum pembicaraan dihentikan, Ismed menyatakan, RNI sedang memilih perusahaan untuk menjadi partner.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar